
Dungkek – manasymut.sch.id— Kegiatan Nasymut Menjelajah 2024 sukses diselenggarakan di lingkungan Madrasah Nasy-atul Muta’allimin. Acara ini berlangsung dari pukul 06.30 hingga 13.00 WIB dengan melibatkan 273 peserta dari tiga jenjang pendidikan, yaitu MI, MTs, dan MA. Sebanyak 12 pembina turut hadir mendampingi peserta, sementara satu pembina lainnya berhalangan hadir karena sakit.
Dipimpin oleh Ketua Panitia, Khairul Umam, yang akrab disapa Kak Mamang, kegiatan ini telah menjadi agenda rutin yang selalu dinanti di akhir semester ganjil. “Sebenarnya kegiatan ini memang kegiatan rutin yang kita lakukan setiap akhir semester ganjil. Ini sudah kesekian kalinya kita melaksanakan, dan setiap tahun, konsepnya terus kami perbarui agar lebih menarik dan menantang,” ujar Kak Mamang.
Kegiatan Nasymut Menjelajah 2024 bertujuan membentuk karakter siswa agar lebih disiplin dan bertanggung jawab, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah. “Kami ingin siswa tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat dan tangguh,” tegas Pria Alumni Universitas Wiraraja itu.
Dalam kegiatan ini, peserta dikelompokkan ke dalam beberapa regu kecil. Masing-masing regu dibekali peta dan panduan untuk menavigasi rute yang telah ditentukan. Mereka harus menjelajahi berbagai pos yang tersebar di sekitar madrasah. Setiap peserta dituntut untuk memahami petunjuk dan menentukan arah perjalanan secara mandiri.
Namun, di tengah-tengah kegiatan, sempat terjadi insiden yang tak terduga. Empat regu peserta dilaporkan tersesat akibat kesalahan membaca peta. Awalnya, hanya satu regu yang salah jalur. “Awalnya cuma satu regu yang nyasar,” ungkap Rofida, salah satu pembina. “Tapi ternyata ada tiga regu di belakangnya yang ikut-ikutan tanpa melihat peta. Jadilah ada empat regu yang kesasar.”
Menurut Rofida, insiden ini menjadi pengalaman baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. “Selama Nasymut Menjelajah digelar, baru kali ini ada kejadian peserta kesasar. Dulu-dulu aman-aman saja,” jelasnya sambil tersenyum.
Insiden tersebut membuat panitia, termasuk para pembina, harus turun tangan mencari regu-regu yang tersesat. “Baru kali ini panitia sampai harus nyari anak-anak yang kesasar. Dari tahun-tahun sebelumnya, nggak pernah ada kejadian seperti ini,” tambah Perempuan Alumni Annuqayah itu.
Menutup kegiatan, Abd. Mu’isy selaku Ketua Pembina Pramuka Al-Jailani memberikan pesan kepada peserta. Ia mengingatkan para peserta agar lebih cermat dalam mengikuti kegiatan berikutnya. “Untuk adik-adik pramuka, ketika ada kegiatan seperti ini lagi, tolong dipahami dan dicermati apa yang sudah dijelaskan oleh kakak-kakak pembina. Jangan asal ikut-ikut, tapi pahami petanya,” tegas Pria yang akrab dipanggil Kak Mu’isy di hadapan seluruh peserta.
Ia juga memberikan apresiasi kepada para pembina yang telah bekerja sama menyukseskan kegiatan ini. “Untuk kakak-kakak pembina, terima kasih atas kerja samanya. Tanpa kalian, acara ini tidak akan berjalan dengan lancar seperti tadi. Walaupun ada insiden yang tak terduga, kita tetap berhasil menyelesaikannya,” ungkap Kak Mu’isy dengan penuh rasa syukur.
Abd. Mu’isy mengaku bahwa insiden regu yang tersesat menjadi pengalaman tak terlupakan baginya. “Sudah beberapa kali Nasymut Menjelajah dilaksanakan, baru kali ini ada siswa yang kesasar, dan itu jadi pengalaman yang nggak akan saya lupakan. Seperti kata kakak pembina yang lain, baru kali ini panitia ikut nyari anak-anak yang kesasar,” kenangnya dengan senyum kecil di wajahnya.
Menurut salah satu peserta, Siti, kegiatan ini sangat berkesan meskipun ia sempat merasa cemas saat mendengar ada regu yang tersesat. “Awalnya takut juga, soalnya dengar-dengar ada yang nyasar. Tapi kakak pembina langsung turun tangan nyari, jadi tenang lagi,” ujarnya. Sementara itu, peserta lain, Rizky, mengaku bahwa kegiatan kali ini memberikan banyak pelajaran. “Yang paling aku pelajari itu harus bisa baca peta sendiri. Kalau cuma ngikutin orang lain, ya bisa-bisa nyasar kayak mereka,” katanya sambil tertawa.
Kegiatan Nasymut Menjelajah 2024 tidak hanya memberikan pengalaman seru dan menantang bagi para peserta, tetapi juga pelajaran berharga tentang ketelitian, kerja sama, dan tanggung jawab. Insiden empat regu yang tersesat mungkin akan menjadi cerita yang terus dikenang. Namun, dari peristiwa tersebut, peserta dan panitia sama-sama belajar bahwa memahami petunjuk secara mandiri dan tidak mudah mengikuti orang lain tanpa berpikir kritis adalah hal penting dalam menjalani sebuah tantangan.
Berkat dukungan penuh dari para pembina dan antusiasme para peserta, Nasymut Menjelajah 2024 berhasil membuktikan bahwa kegiatan pramuka bisa menjadi ajang pembelajaran yang menyenangkan, menantang, dan penuh makna.
(fida)