manasymut.sih.id – Dungkek, 3 Agustus 2025 – Suasana halaman MA Nasy-atul Muta’allimin pada Ahad pagi tampak lebih seru dari biasanya. Seluruh siswa, guru, dan jajaran pimpinan madrasah berkumpul menyaksikan Debat Kandidat Ketua dan Wakil Ketua OSIM Tahun 2025, sebuah rangkaian proses pemilihan organisasi siswa tingkat madrasah yang dilaksanakan dengan nuansa demokratis.

Imam Khalil, WK Kesiswaan yang juga sebagai pembina OSIM, menyampaikan bahwa proses pemilihan OSIM kali ini dilakukan semaksimal mungkin menyerupai pemilu nasional. “Kita mulai dari seleksi calon, penyampaian visi-misi, sampai debat kandidat. Ini dilakukan dalam rangka pembelajaran dan bentuk pendidikan demokrasi yang nyata bagi siswa,” tegas Imam saat ditemui tim Nasy-Mut Media di ruang wakil kepala MA Nasy-atulMuta’allimin.

Lebih lanjut, Imam juga menyampaikan bahwa para calon ketua dan wakil ketua OSIM sebelumnya telah melalui proses seleksi internal yang ketat. “Pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua OSIM terlebih dahulu diseleksi oleh Majelis Perwakilan kelas yg didampingi oleh pembina OSIM untuk memastikan bahwa yang maju adalah siswa-siswi yang memiliki kapasitas, semangat organisasi, dan komitmen terhadap tanggung jawab,” tambah pria alumni Magister Hukum Universitas Wiraraja itu.

Sementara itu, KH. Fathor, salah satu pimpinan madrasah, memberikan pesan mendalam kepada seluruh siswa tentang pentingnya kegiatan ini. “Dalam pemilihan OSIM ini, kita tidak sedang bermain-main. Ini adalah pelajaran penting tentang demokrasi. Siapa tahu, di antara kalian kelak ada yang menjadi tokoh politik, entah di tingkat desa, kabupaten, bahkan nasional,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah para siswa.

Tiga pasangan calon yang tampil dalam debat kali ini adalah Innani Fakhriana dan Asri Lubabatun Nisa (Paslon 1),  Siti Atira dan Rofik (Paslon 2), Kaisi dan Marvin
(Paslon 3).

Ketiga paslon tampil percaya diri dan penuh semangat saat menyampaikan program-program unggulan mereka. Isu-isu yang diangkat pun beragam, mulai dari peningkatan budaya literasi siswa, penguatan karakter islami, hingga pemanfaatan media sosial secara positif di kalangan pelajar.

Saroni, salah satu siswa XII yang hadir, saat ditanya tanggapannya, mengatakan bahwa debat ini sangat membuka wawasan mereka tentang pentingnya memilih pemimpin yang memiliki visi dan mampu menyuarakan aspirasi siswa. “Seru banget. Kita jadi tahu mana calon yang siap kerja, dan layak untuk dipilih,” ujarnya dengan antusias.

(TIM)