
Candi Dungkek, manasymut.sch.id – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, MA Nasy-atul Muta’allimin menggelar acara Mimbar Akademik dengan konsep yang berbeda dari biasanya. Kegiatan yang biasanya berfokus pada pembinaan public speaking siswa, kali ini dilaksanakan dengan istighasah dan orasi kebangsaan. Acara ini berlangsung di halaman MA Nasy-atul Muta’allimin dan dihadiri oleh siswa, guru, dan karyawan MA Nasy-atul Muta’allimin.
Kegiatan diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ust. Ibdiyanto, Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan MA Nasy-atul Muta’allimin, di mana seluruh peserta memanjatkan doa untuk mendoakan para pahlawan yang telah gugur serta keselamatan bangsa Indonesia dan Muassis Madrasah Nasy-atul Muta’allimin. Suasana khidmat tampak menyelimuti seluruh peserta yang khusyuk mengikuti istighasah.
Kepala MA Nasy-atul Muta’allimin, Kiai Fathor Rahman, memberikan sambutan yang menandai dimulainya kegiatan ini. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya kegiatan Mimbar Akademik sebagai agenda rutin mingguan yang bertujuan untuk mengasah potensi siswa di berbagai bidang. “Mimbar Akademik merupakan upaya untuk mengasah potensi siswa secara berkelanjutan. Selain itu, hari ini, kita merayakan Hari Pahlawan sebagai momen penting dalam sejarah bangsa Indonesia,” ujarnya.
Katib MWC Nu Batang-Batang itu juga mengingatkan bahwa perjuangan para pahlawan harus selalu diingat dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi muda. “Hari Pahlawan mengajarkan kita untuk terus berjuang dan memberikan yang terbaik bagi bangsa ini, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk kemajuan Indonesia secara keseluruhan,” tambahnya.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan orasi kebangsaan oleh Adi Purnomo, Wakil Ketua Bidang Kaderisasi PC GP Ansor Kabupaten Sumenep. Dalam orasinya, Adi Purnomo mengajak para siswa untuk merenungi semangat juang para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan Indonesia. “Para pahlawan dahulu berjuang tanpa pamrih, dengan mengorbankan harta bahkan jiwa. Sebagai generasi muda, kita tidak cukup hanya datang ke sekolah kemudian pulang. Tugas kita adalah terus mengasah potensi dan keterampilan agar bisa menjadi pribadi yang bermanfaat,” jelas Mantan Ketua Cabang PMII Sumenep itu dengan penuh semangat.
Adi Purnomo juga mengingatkan pentingnya mengisi kemerdekaan Indonesia dengan hal-hal positif dan produktif, bukan sekadar berleha-leha. “Kita hidup di tanah yang kaya raya, dengan hamparan tanah subur dan lautan luas, serta keberagaman budaya yang harus dijaga. Oleh karena itu, kita wajib menjaga kerukunan dan saling menghargai dalam keberagaman ini,” tambahnya.
Menutup orasinya, Adi Purnomo menekankan pentingnya memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika. “Bhineka Tunggal Ika jangan hanya menjadi sekadar bacaan di sekolah, tetapi harus dimaknai dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud cinta tanah air,” tutupnya, disambut tepuk tangan meriah dari para peserta.
(TIM)