Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, MA Nasy-atul Muta’allimin menggelar kegiatan Istighasah dan bersih-bersih di Maqbaroh Muassis (pendiri) madrasah tersebut. Acara ini dilaksanakan pada Senin, 21 Oktober 2024, yang dihadiri oleh jajaran pimpinan, guru, karyawan, serta siswa MA Nasy-atul Muta’allimin. Acara ini bertujuan untuk mengenang jasa dan mendoakan para pendiri madrasah sekaligus menanamkan nilai-nilai kepedulian serta rasa memiliki kepada para santri.

Kegiatan diawali dengan istighasah yang dipimpin oleh Ustadz Ibidiyanto Abdus Shobur, Wakil Kepala Madrasah bidang Humasy. Dalam suasana khidmat, seluruh peserta, baik guru maupun siswa, memanjatkan doa bersama untuk keberkahan dan kebaikan para muassis yang telah berjasa mendirikan dan berdedikasi untuk madrasah ini.

Setelah istighasah, acara dilanjutkan dengan sambutan dan tausiah yang disampaikan oleh Kiai Fathor Rahman, Kepala MA Nasy-atul Muta’allimin. Dalam tausiahnya, Kiai Fathor menekankan pentingnya santri untuk senantiasa mengenang dan mendoakan para guru yang telah berjasa dalam perjalanan pendidikan mereka. “Santri harus merasa bahwa mereka memiliki guru. Oleh karena itu, kita ajak para siswa untuk selalu mengingat jasa-jasa para guru kita dan berdoa di maqbaroh muassis,” ujarnya.

Kiai Fathor Rahman juga menyampaikan harapan agar kegiatan ini tidak hanya menjadi acara tahunan, tetapi dapat dijadikan kebiasaan baik bagi para siswa. “Ini adalah bagian dari budaya nyabis (ziarah) ke maqbaroh para guru. Harapan saya, ke depannya, siswa dapat melakukan ini tanpa harus diajak, dan bahkan melaksanakan kegiatan ini secara rutin. Baik itu mingguan atau bulanan, agar keberkahan dari para pendiri selalu menyertai kita,” tambah Katib Suriyah MWC NU Batang-Batang itu.

Usai istighasah dan tausiah, seluruh peserta, mulai dari pimpinan, guru, hingga siswa, bersama-sama melaksanakan kegiatan bersih-bersih makam para pendiri madrasah. Kegiatan ini dilakukan dengan penuh semangat dan rasa kebersamaan, sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang telah berjasa dalam membangun lembaga pendidikan yang telah melahirkan banyak generasi berilmu.

Para siswa terlihat antusias, bekerja sama membersihkan makam, memotong rumput liar, menyapu area sekitar, serta merapikan lingkungan makam. Selain sebagai bentuk penghormatan, kegiatan ini juga menjadi salah satu cara untuk melatih para santri agar peduli terhadap lingkungan dan melestarikan tradisi yang sudah ada.

Melalui acara ini, Kepala Madrasah, Kiai Fathor Rahman, berharap agar budaya nyabis ini bisa menjadi tradisi rutin yang dilakukan tidak hanya pada perayaan Hari Santri, tetapi juga di waktu-waktu lainnya. “Syukur-syukur jika ini bisa dilakukan secara rutin, baik mingguan atau bulanan. Dengan begitu, para siswa bisa selalu mengingat jasa guru-gurunya, dan keberkahan dari para muassis akan selalu menyertai langkah kita dalam menuntut ilmu,” pungkas Mahasiswa Pascasarjana Universitas Annuqayah itu.