
Candi Dungkek – manasymut.sch.id -Selasa, 14 Januari 2025, siswa kelas X MA Nasy-atul Muta’allimin mengikuti kegiatan pembelajaran berbasis observasi yang menarik di Pasar Candi. Kegiatan ini merupakan bagian dari mata pelajaran Ekonomi yang diampu oleh Luthfiatun Hasanah, S.E.I., dan berlangsung pada pukul 10.00 hingga 11.30 WIB.
Para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan survei langsung di lapangan. Tugas mereka adalah mengumpulkan informasi terkait permintaan dan penawaran barang, khususnya emas dan daging ayam, sebagai contoh nyata dari dinamika pasar. Kegiatan ini bertujuan agar siswa mampu memahami dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran, serta mengenali karakter pembeli dan penjual secara langsung.
Menurut Luthfiatun Hasanah, pendekatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman praktis kepada siswa. “Saya berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan jiwa usaha siswa dengan memahami dinamika pasar. Karena tugas mereka ketika melakukan kunjungan pasar adalah untuk mencari informasi terkait permintaan dan penawaran, sehingga dengan melakukan kegiatan itu mereka bisa memahami karakter pembeli dan penjual,” ungkap perempuan lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan berjalan lancar, meskipun ada beberapa siswa yang tampak kebingungan. “Sebagian siswa terlihat sangat antusias, tetapi ada juga yang masih kesulitan memahami apa yang harus mereka lakukan. Mungkin karena materi tentang permintaan dan penawaran yang telah dijelaskan di pertemuan sebelumnya belum sepenuhnya mereka kuasai,” jelas perempuan yang akrab dipanggil Bu Fifi.
Di Pasar Candi, setiap kelompok siswa berinteraksi dengan pedagang dan pembeli untuk mendapatkan data tentang harga, jumlah barang yang dijual, serta tingkat permintaan dan penawaran. Mereka juga mengamati faktor-faktor seperti musim, tren, dan harga pesaing yang memengaruhi fluktuasi di pasar.
Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung yang berbeda dibandingkan pembelajaran di kelas. Para siswa merasakan tantangan nyata saat harus mengajukan pertanyaan kepada pedagang dan mencatat jawaban mereka. Beberapa siswa bahkan berbagi cerita bagaimana mereka mendapatkan wawasan baru tentang pola transaksi dan strategi penjual dalam menghadapi permintaan pasar.
Achmad Kholish, Selaku Wakil Kepala bidang Kurikulum menjelaskan bahwa pembelajaran di luar kelas memang kerap dilukukan dalam rangka memberikan pengalaman baru bagi siswa. “Model pembelajaran observasi ini sering dilakukan oleh MA Nasy-atul Muta’allimin untuk memberikan pengalaman belajar yang kontekstual dan aplikatif. Kegiatan ini tidak hanya memperkaya pemahaman teori, tetapi juga memberikan gambaran langsung kepada siswa tentang dinamika pasar, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan,” jelas pria yang juga aktif mengajar di Universitas Annuqayah itu.
Fathor Rahman, Kepala MA Nasy-atul Muta’allimin, berharap kegiatan pembelajaran semacam ini juga bisa dilaksanakan oleh guru-guru yang lain. “Kegiatan semacam ini dapat memberikan semangat baru kepada para guru dan siswa untuk terus mengembangkan metode pembelajaran kreatif yang relevan dengan kebutuhan dunia nyata. Semoga kegiatan serupa juga dapat terus dilaksanakan oleh guru-guru yang lain untuk membekali siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang bermanfaat,” ungkap Kiai Muda yang juga sebagai Katib Syuria MWC NU Batang-Batang itu.
(TIM)